Pertama, sekolah harus melakukan evaluasi terhadap kurikulum dan metode pembelajaran yang digunakan saat ini. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan kurikulum dan metode pembelajaran saat ini, sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal.

Kedua, sekolah dan guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran yang fleksibel dan inovatif. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan pembelajaran yang lebih intensif mengenai Kurikulum Merdeka.

Ketiga, sekolah harus mempersiapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Misalnya, sekolah harus memiliki sumber daya teknologi yang memadai, seperti akses internet dan perangkat komputer yang memadai, serta memiliki ruang belajar dan laboratorium yang memadai.

Keempat, sekolah harus memiliki kerjasama yang baik dengan pihak-pihak terkait, seperti Komite Sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Hal ini bertujuan untuk memperoleh dukungan dan partisipasi dari semua pihak dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

Kelima, sekolah harus memiliki rencana pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran yang sistematis dan terukur. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan Kurikulum Merdeka dapat berjalan dengan teratur dan memperoleh hasil yang optimal.

Secara keseluruhan, implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan persiapan yang matang dari setiap sekolah dan guru yang akan mengimplementasikannya. Dengan persiapan yang matang, sekolah dan guru dapat memaksimalkan potensi Kurikulum Merdeka untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.